Selasa, 25 September 2018


Keseriusan Mercedes menggarap hypercar semakin terlihat. Setelah memperkenalkan versi konsepnya di Frankfurt tahun lalu. Mercedes dan AMG sibuk mengerjakan Project One secara intensif di area tertutup beberapa bulan belakangan. Diklaim sudah mencapai ratusan jam pengujian, mulai dari satu bagian mobil utuh sampai komponennya.

Dilansir Carscoops berdasarkan sumber internal, mesin canggih Mercedes-AMG Project-One tengah melakukan pengetesan paling berat secara virtual, di atas dyno test di fasilitas Mercedes-AMG High Performance Powertrain di Brixworth, Inggris. Tempat itu tak lain pusat pengembangan mesin Formula One selama bertahun-tahun.

Setelah melewati rangkaian pengetesan di dyno test, mesin dipasang ke unit purwarupa. Lalu dijalankan dan diuji dalam area yang dirahasiakan. Alih-alih membiarkan fotografer mata-mata mengambil foto saat sedang dites, Mercedes justru merilis gambar mereka sendiri dan memberi catatan mengenai “karakteristik suara F1”.

Terdengar begitu menjanjikan dan sesuai apa yang dipresentasikan saat di Frankfurt. Dari gambar beredar, tampak tidak ada yang berbeda dari versi konsep tahun lalu. Ada sedikit perubahan, tapi hanya minim dan nyaris luput dari perhatian. Wujudnya mengekspresikan mobil balap murni dengan kemewahan khas Mercedes-Benz. Rasa berkendaranya, seolah menjanjikan sensasi kokpit ala jet darat. Harga mobil ini dikabarkan tembus Rp 30 miliar.
Mercedes belum menyinggung spesifikasi teknis. Bila mengacu spesifikasi Formula 1, Project One ditenagai mesin serupa, V6 1,6-liter turbocharged dan empat motor listrik. Karena berupa plug-in hybrid, maka bisa dicolokkan ke sumber listrik. Baterai lithium ion diambil dari tim F1 Mercedes-AMG Petronas tunggangan Lewis Hamilton, yang bisa di-charge ulang. Ada soket di bodi untuk mengisi daya.

2 dari 3 halaman
Yang pasti daya dihasilkan mesin kecil ini super masif. Diklaim mencapai 1000 PS (986 Tk) yang tersalur ke empat roda. Mobil ini bisa melaju dengan tenaga listrik murni, tanpa perlu menyalakan mesin bensin, tapi cuma sanggup berjalan sejauh 25 km. Perannya memang kecil sebagai penambah daya jelajah, karena bukan itu fungsi utamanya. Mobil ini sanggup ngebut sampai 200 km/jam dari keadaan diam tidak sampai 6 detik. Sementara kecepatan puncaknya lebih dari 350 km/jam. 

sumber:liputan6.com

Senin, 17 September 2018


NEW YORK - Meski namanya sudah mulai meredup, VW Beetle tetaplah salah satu mobil paling ikonik saat ini. Tak lama lagi, bakal ada keluarga baru di Beetle yakni Volkswagen Beetle Dune.
Volkswagen sendiri tidak henti-hentinya berinovasi dengan model kesayangan mereka ini. Di New York Auto Show, Volkswagen memperlihatkan 4 mobil konsep baru yang didasarkan pada Beetle.
Tapi brand Jerman itu kabarnya tidak akan berhenti hanya membuat mobil-mobil konsep belaka. Karena kabarnya Beetle Dune akan segera diproduksi oleh Volkswagen pada 2016.

Volkswagen Beetle Dune sebenarnya pernah diperlihatkan sebagai mobil konsep di Detroit Motor Show 2014. Model ini bukan seperti Beetle kebanyakan karena desainnya terinspirasi dari offroad racing.
Karena itu, tubuhnya lebih tinggi. Pelek yang digunakan juga lebih besar yakni 19-inchi. Mesinnya menggunakan mesin 2.0 liter dengan empat silinder yang akan melahirkan 210 tenaga kuda untuk kemudian ditransmisikan melalui gearbox 6-speed DSG dual-clutch. [Syu/Idr]
sumber : mobil123.com

Selasa, 11 September 2018



Honda All New Brio sudah muncul di hadapan publik dan dalam waktu dekat akan diumumkan harga resminya. Dari berbagai kabar yang kami himpun dari kalangan Sales Honda belakangan ini, harga Brio model baru ini kemungkinan besar akan mengalami kenaikan.
Jika Brio benar-benar menjadi mobil incaran Anda, namun tetap mau beli dengan harga ekonomis maka Brio bekas jadi salah satu solusinya. Berikut hasil pantauan kami mengenai Brio RS second yang telah kami himpun dari beberapa situs jual beli mobil bekas pada Senin, 10 September 201

Pertama ada sebuah Brio RS warna hitam transmisi manual yang diunggah di OLX dengan banderol Rp 134 juta. Mobil yang dalam keterangannya berlokasi di Pekanbaru, Riau, itu berpelat BM dan diklaim dalam kondisi terawat. Mobil bekas lansiran 2017 tersebut bertransmisi manual.
Lain halnya yang dijual di situs Kaskus, Brio RS lansiran 2017 dibanderol Rp 157 juta. Mobil warna putih tersebut berada di Yogyakarta dan bertransmisi manual. 
Pantauan terakhir ada di situs Garasi.id yang terdapat sebuah Brio RS bertransmisi CVT dengan harga Rp 145 juta. Brio RS kelir abu-abu metalik ini berlokasi di Jakarta Timur dan odometernya masih menunjukkan angka 8.700an.
Jika melihat hasil pantauan harga Brio RS bekas di atas, bisa dikatakan hatchback satu ini memang masih cukup tinggi harganya. Namun konsekuensi membeli Brio RS bekas tentu adalah, otomatis kehadirannya jadi lawas karena kehadiran generasi keduanya tak lama lagi di jalanan. 
sumber : otodriver.com

Kamis, 06 September 2018


Produsen mobil menunggu regulasi dari pemerintah soal mobil listrik. Selain itu kesiapan infrastruktur mendukung program mobil listrik. Davy J Tuilan (Vice President PT Nissan Motor Indonesia) menjelaskan secara produk dan teknologi pihaknya sudah siap. Apalagi beberapa saat lalu PT Nissan Motor Indonesia yang telah menghadirkan mobil listrik Note e-Power yang pernah diuji oleh Menteri Perindustrian.
“Kami tinggal tunggu regulasi yang jelas dan infrastruktur untuk kendaraan listrik bisa dipasarkan,” kata Davy, seperti dikutip KONTAN 19 Januari 2018.
Sementara itu PT Sokonindo Automobile mengaku siap untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Perusahaan patungan antara Sokon Group Co.Ltd asal Hong Kong dan PT Kaisar Motorindo Industri ini menargetkan dalam tiga tahun ke depan akan memproduksi mobil listrik di dalam negeri. President Director PT Kreasi Auto Kencana Andee Yoestong menjelaskan sebagai pihak diler mobil Sokon pihaknya juga siap menjual mobil listrik. Mengingat perkembangan teknologi dan juga kemauan pemerintah untuk menurunkan kadar emisi.
“Tapi semua produsen pasti menunggu regulasi mobil listrik itu dulu. Selain itu sistem charging yang cepat juga dinantikan,” kata Andee.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Harjanto menjelaskan draf final sudah ada di Kementerian Perindustrian. Namun masih ada isu antar Kementerian yang masih harus dibereskan sebelum diterbitkan. “Dalam waktu dekat masih ada pembicaraan lagi antar Kemenperin dan juga Kementerian ESDM mengenai hal ini,” kata Harjanto.
Menurutnya masalah utama dari segi infrastruktur. Pertama, belum ada kejelasan mengenai stasiun pengisian bahan bakar listrik yang bisa cepat mengisi baterai dari kendaraan listrik.
Kedua, masalah ketersediaan produksi industri baterai di Indonesia. Baterai ini padahal sebagai penggerak utama kendaraan listrik tersebut. “Pengelolaan limbah baterai itu juga belum diselesaikan. Kita tentu tidak mau ada masalah lingkungan baru,” kata Harjanto.
Selain itu dari segi bahan baku Lithium baterai itu di Indonesia belum dikembangkan. Saat ini bahan baku Lithium utamanya masih dari Peru dan juga China. “Perlu diingat kurang lebih sekitar 50% harga kendaraan itu berasal dari komponen baterai. Tentu produsen dan juga pemerintah memikirkan nilai ekonomis produk,” katanya.
Selain itu saat ini juga ada upaya menurunkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan yang ramah lingkungan, termasuk mobil hybrid, listrik, atau semacamnya. Namun sampai saat ini masih belum jelas aturan tersebut. Padahal , pemerintah menargetkan pada tahun 2025 sekitar 25 persen atau 400 ribu unit kendaraan LCEV sudah masuk pasar Indonesia. Sejumlah produsen telah menyiapkan mobilnya untuk dipasarkan. (*)
sumber : gaikindo.or.id