Recallkendaraan merupakan hal wajar yang terjadi di industri otomotif. Setelah ramai recall dari Toyota dan Tesla, kini giliran pabrikan mobil asal Amerika Serikat, Ford.
Pada 13 November lalu, Ford telah melakukan dua recall secara terpisah di Amerika Serikat. Di gelombang pertama ada 15.587 unit kendaraan yang ditarik kembali. Sedangkan gelombang kedua sebanyak 10.905 unit.
Melansir Car and Driver, gelombang pertama yang direcall merupakan model Taurus dan Explorer lansiran 2014 hingga 2016. Kemudian model mobil Edge tahun 2014 dan Explorer, serta Lincoln Aviator 2020.
Recall tersebut dilakukan untuk mengganti penghubung driveshaft yang bisa patah. Hal itu bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali dan terguling.
Sedangkan gelombang kedua merupakan recall dari model lansiran 2020. Penarikan kembali ini disebabkan driveshaft di sepanjang lapisan pengelasan bisa patah. Hal itu bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali.
Selain itu, driveshaft yang rusak juga bisa terlepas dari drivetrain dan menghantam tangki bahan bakar. Risikonya tentu adalah kebakaran.
Sejauh ini, pihak Ford telah mengidentifikasi sebanyak 19 kendaraan yang memiliki driveshaft rusak. Namun belum ada laporan terkait kecelakaan yang diakibatkan komponen itu.