Layaknya tubuh manusia, kendaraan juga membutuhkan perawatan agar performanya tetap prima. Salah satu komponen yang wajib mendapatkan perhatian adalah sistem pendingin mesin,Seperti dalam Toyota Vios yang memiliki Pendingin mesin yang Canggih,
Seiring waktu, ditambah kondisi lingkungan yang cukup ekstrem, pendingin mesin akan mengalami penurunan performa. Gejala-gejalanya pun dapat diketahui secara kasat mata.
Adapun gejala pertamanya yakni dapat diketahui melalui indikator yang terdapat pada odometer di panel di dalam. Namun, terkadang indikator ini tak bisa menjadi patokan, terlebih jika sistem tersebut mengalami kerusakan.
Gejala lainnya yang dapat diketahui adalah bau yang tidak sedap masuk ke dalam kabin. Bau ini bisa saja disebabkan karena adanya kebocoran di sistem pendingin mesin. Sehingga cairan pendingin tersebut menjadi terbakar dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
AC Mobil pun juga merupakan gejala sistem pendingin yang bermasalah, Untuk mobil-mobil modern, piranti penyejuk kabin mobil atau AC ini dapat dijadikan indikasi apabila ada kesalahan atau kegagalan pada sistem pendingian mesin mobil. Posisi kondensor AC yang letaknya di depan radiator memiliki peranan dalam melepas panas. Apabila sistem pendinginan mesin mobil tidak dapat menjaga pada suhu optimal, maka sistem komputer pada mobil anda secara otomatis akan memutus kerja AC mobil agar proses pendinginan atau pelepasan panas mesin dapat lebih optimal.
Apabila usaha untuk mematikan sistem pendingin kabin atau AC tadi tidak membuat mesin menjadi lebih dingin, maka akibatnya suhu mesin akan meningkat tajam. Dengan demikian, pengemudi akan mulai merasakan adanya penurunan kinerja dari mesin mobilnya. Indikasi awal adalah kemampuan dari akselerasi mobil yang mulai menurun. Hal ini disebabkan komputer mesin mobil anda akan menyeting waktu pengapian lebih lambat ketika mendeteksi adanya peningkatan suhu mesin yang diluar batas.
Jika suhu mesin terus meningkat, maka penyetingan waktu pengapian tersebut akan melewati batas yang dapat ditoleransi oleh mesin. Akibatnya, pengemudi akan merasakan gejala knocking pada saat menekan pedal gas untuk melakukan akselerasi. Semakin tinggi suhu mesin, maka semakin sering pula gejala ini muncul.
Di samping itu, akibat kebocoran tersebut biasanya akan muncul asap yang terlihat jelas keluar dari kap mesin. Jika melihat gejala ini segera tepikan kendaraan untuk mendinginkan mesin. Selanjutnya isi dengan cairan pendingin khusus setelah mesin dingin tentunya.
ternyata radiator yang bertugas sebagai perantara agar air panas dapat melepas kalornya ke udara. Dari bahannya, juga dapat menyebabkan sistem pendingin mesin bermasalah, ada tiga jenis radiator: kuningan, tembaga dan aluminium.
Kelebihan radiator tembaga dan kuningan adalah kedua bahan ini bisa ditambal atau diperbaiki jika terjadi kebocoran. Namun kemampuannya melepas panas tidak sehebat aluminium. Sedangkan radiator aluminium agak sulit diperbaiki jika bocor. Sekarang hampir semua mobil baru menggunakan radiator aluminium.
Apabila Anda tetap memaksakan mobil berjalan dalam kondisi sistem pendingin yang mengalami masalah, mesin akan tersiksa berat. Bahkan, risiko mesin mengalami kegagalan fungsi dapat terjadi alias kerusakan parah terhadap komponen di dalamnya. Untuk mencegah hal-hal di atas, pastikan melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap sistem pendingin mesin.
Dengan kedua kondisi mobil diatas, maka pengemudi seharusnya menyadari ada yang salah pada mesin mobil mereka. Namun apabila pengemudi tak juga menyadari, komputer akan secara otomatis mengambil alih sistem agar mesin mobil tidak mengalami kerusakan mesin yang parah. Pada mobil dengan transmisi otomatis, safe mode komputer akan mengunci transmisi mobil tetap di gigi 2 dan membatasi putaran mesin yang dapat dilakukan pengemudi. Dengan cara ini, maka mau tak mau pengemudi akan menyadari bahwa mesinnya bermasalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar